Secararingkas, Surah al-Fatihah merupakan rumusan penuh kepada Al-Quran. 113 surah selepas Surah al-Fatihah ialah huraian kepada Surah al-Fatihah itu sendiri. Kuliah pertama ini merumuskan intipati dan kehebatan unsur bentuk Surah Al-Fatihah. Jemput tonton! Muatturun

Surah ini dinamakan dengan Al-Fatihah karena pembuka dari Al-Qu’ran yang terdiri dari 114 surah. Selain dari Al-Fatihah, surah ini juga dinamakan dengan Ummul Kitab, yakni Induk Kitab. Penamaan tersebut mengandung arti yang sangat dalam, karena dalam surah ini tercantum pokok-pokok ajaran Islam, yakni Akidah tauhid atau keimanan, dan; Syari’ah sistem hidup Islam. Tauhid berarti mengesakan Allah dalam tiga hal pokok Maksudnya ialah mengesakan Allah pada penciptaan dan perbuatan-Nya, seperti yang tercantum pada ayat 2. Uluhiyyah atau disebut juga dengan ubudiyyah. Maksudnya, ialah mengesakan Allah dalam ibadah dan sistem hidup, seperti yang tercantum pada ayat 5. Al-Asma’ dan As-Sifat. Maksudnya mentauhidkan Allah pada nama-nama dan sifat-sifat-Nya, seperti yang tercantum pada ayat 1, 2, 3 dan 4. Nama dan sifat Allah harus sesuai dengan apa yang dikabarkan-Nya dalam Al-Qur’an dan dikabarkan oleh Rasul shalallahu alaihi wa salam. Terkait dengan Syari’ah sistem Islam penekanannya terdapat pada ayat 6 dan 7, yang berarti Islam adalah satu-satunya sistem hidup yang lurus yang akan menyampaikan manusia kepada keridhaan Allah di dunia dan akhirat. Keridhaan Allah di dunia berupa keberkahan hidup dan kemudahan beribadah kepada-Nya. Keridhaan di akhirat berupa surga yang mengalir di bawahnya berbagai macam sungai dan berbagai fasilitas yang tidak tergambarkan kuantitasnya, kualitasnya dan keindahannya oleh pikiran manusia. Sebab itu, Islam tidak boleh tercampur sedikitpun dengan ajaran lain, baik dari ajaran Yahudi yang dimurkai Allah, maupun dari ajaran agama Nasrani yang tersesat dari jalan Allah, sebagaimana yang tertuang pada ayat 7, karena Islam itu sempurna. Tafsir Ibnu Katsir Pengantar Sebelum Tafsir Surat Al-Fatihah Pasal Makna Surat Mukadimah Surat Al-fatihah Hadis-hadis yang menerangkan keutamaan surat Al-Fatihah Hal-hal yang berkaitan dengan Al-Fatihah Membaca Al-Fatihah bagi makmum dalam shalat berjamaah Tafsir Istiadzah dan hukum-hukumnya Al-Fatihah ayat 1, Tafsir Basmalah dan hukum-hukumnya Al-Fatihah ayat 1 Keutamaan Basmalah Al-fatihah ayat 1, ta’wil kalimat Allah Al-Fatihah ayat 1, Pengertian Kalimat Ar-Rahman dan Ar-Rahim Al-Fatihah ayat 2 Al-Fatihah ayat 2, Berbagai pendapat ulama salaf mengenai Alhamdu Al-Fatihah ayat 2, Ta’wil kalimat Rabbul Alamin Al-Fatihah ayat 3 Al-Fatihah ayat 4 Al-Fatihah ayat 5 Al-Fatihah ayat 6 Surat Al-Fatihah ayat 7 Pasal Makna Surat Al-Fatihah Pasal tentang amin
Kitaberibadat kerana mencintai Allah.. Firman Allah SWT di dalam surah Al - Baqarah ayat 165. Al-Baqarah:165 - (Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya, (memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang orang-orang yang
– Surah Al Fatihah merupakan surah pembuka dalam Al-Quran. Selain itu Al Fatihah juga menjadi surah yang selalu kita baca dalam ibadah shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Hal ini menjadi salah satu bukti dari istimewanya surah Al-Fatihah. Sebab itu, umat Muslim seluruh dunia perlu memahami kembali isi surah tersebut, apakah sudah sesuai dengan perilaku kita sehari-hari ataukah hanya dihafal dan diucap secara lisan saja? Surah yang terdiri dari 7 ayat ini, diawali dengan menyebut nama Allah SWT Bismillahhirrahmannirrahim dulu sebelum menyebutkan segala sesuatu. Di sini menunjukkan kepada  umat Islam agar senantiasa segala perbuatan atau ucapan dimulai dengan membaca bismillahirrahmanirrahim supaya berkah, dan juga membedakan dengan para penyembah berhala yang ketika memulai segala perbuatan dan ucapan dengan nama berhala berhalanya, misalnya bismillata, bismiluzza, bismihabl, dan yang lainnya. Menurut Ibnu Jarir, Lafal “Alhamdulillah” dalam ayat kedua surah ini merupakan kalimah kesyukuran bagi seorang hamba yang ikhlas melakukan ibadah kerana  Allah SWT. Lafal ini juga mengajarkan kepada kita agar senantiasa banyak bersyukur, karena jika kita banyak bersyukur, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat kepada kita. Arrahman Arrahim, Allah SWT mempunyai 99 nama yang indah Asmaul husna Lantas mengapa Arrahman Arrahim yang disebutkan di ayat ketiga surah tersebut? Sifat Arrahman adalah sifat pengasih Allah SWT yang mencakup kepada semua makhluknya, sedangkan Arrahim adalah sifat penyayang Allah SWT untuk orang mukmin saja. Makna ayat ini mengajarkan kepada kita agar mempunyai sifat kasih sayang kepada sesama makhluk di bumi ini, karena kita hidup di dunia tidak sendirian. Ibnu Abbas menafsirkan ayat ke 4 surah ini, “yang menguasai dihari pembalasan” Allah SWT Yang akan menjadi qadi atau hakim pada hari pembalasan kelak. Maka memintalah segala sesuatu hanya kepada Allah SWT, pemilik hari pembalasan. Jangan meminta kepada yang lainnya. Akhir kata, dalam surah Al-Fatihah, terdapat beberapa kandungan yang mencakup tujuan dari  Al- Qur’an. Seperti prinsip dan turunan ajaran agama yang meliputi aqidah, ibadah, syariah, keyakinan terhadap Hari Akhir, keimanan atas sifat mulia Allah, juga permohonan pertolongan melalui doa. Surah ini juga mengandung prinsip prinsip asasi semua surah di dalam Al-Quran. Tadabbursurah al-Fatihah ini akan berpandukan kitab Lamasat Bayaniyyah fi Nusus min at-Tanzil oleh Dr. Fadil Soleh Samarraie akan menyingkap perbahasan daripada perspektif al-Tafsir al-Bayani (Gaya Bahasa). Juga berpandukan pendekatan Tafsir bil Ma'thur. Al Fatihah adalah surat yang wajib dibaca dalam sholat. Tidak sah sholat tanpa membaca surat al Fatihah. Namun sayang sebagian besar umat islam yang mengerjakan sholat tidak mengerti apa arti dari surat al Fatihah yang dibacanya itu. Mereka membaca Al Fatihah sementara fikirannya melayang layang keberbagai urusan yang sedang dikerjakannya. Untuk memahami kandungan yang terdapat pada surat al Fatihah mari kita coba mentadabburi Surat Al Fatihah tersebut, kita mulai dengan membaca ta’awudz. Perhatikan bacaan tadabbur dibawah ini dengan mengikuti petunjuk sebagai berikut Ayat 1 Rasakan betapa besar kasih sayang Allah kepada kita semua, bayangkan semua nikmat yang telah kita terima dariNya. Nikmat udara yang kita hirup, nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat sehat. Apakah kita sudah berterima kasih padaNya??. Rasakan kasih sayang dan sifatnya yang maha pengasih serta pemurah. Rasakan getaran dihati anda, hingga timbul dorongan untuk menangis. Silahkan menangis jika dorongan itu memang kuat. Jangan tahan tangisan anda. Ayat 2 Rasakan betapa mulianya Allah, betapa Agungnya Dia , hanya Dialah yang berhak dipuji. Dialah Tuhan penguasa Alam semesta yang maha mulia dan Maha terpuji. Rasakan betapa hina dan tidak berartinya kita dihadapan Dia. Lenyapkan semua kesombongan diri dihadapaNya. Rasakan getaran yang dahsyat didada anda… Ayat 3 Rasakan seperti pada ayat pertama Ayat 4 Bayangkan seolah olah anda berada dihapan Allah di padang Mahsyar kelak. Dia lah penguasa tunggal dihari itu. Bagaimana keadaan anda dihari itu? Rasakan dan hayati ayat tadabbur yang anda dengar. Biarkan airmata anda mengalir . Menangislah dihadapan Allah pada hari ini , disaat pintu taubat masih terbuka. Jangan sampai anda menangis kelak dihari berbangkit ketika pintu taubat telah tertutup Ayat 5 Inilah pengakuan anda bahwa hanya Dia yang anda sembah, dan hanya padaNya anda mohon pertolongan. Buatlah pengakuan dengan tulus dan iklas. Ayat 6 Mohonlah padanya agar ditunjuki jalan yang lurus. Jalan yang penuh dengan rahmat dan berkahNya. Dengarkan dan hayati kalimat tadabbur yang anda dengar Ayat 7 Bayangkan jalan orang orang yang telah mendapat nikmat , kebahagian dan kesuksesan sebagai karunia dari sisinya. Berharaplah untuk mendapat kebahagian seperti orang itu. Bayangkan pula jalan orang orang yang mendapat murka dan azabnya Bayangkan pula jalan yang ditempuh orang yang sesat mohon agar dijauhkan dari jalan itu. Mari kita mulai mendengarkan tadabbur Al Fatihah pada rekaman suara dibawah ini, pejamkan mata anda. Konsentrasikan seluruh perhatian anda pada kalimat tadabur tersebut. Berusahalah untuk menghayati nya……….. Tulisan berikut ini hanya sebagi pedoman ,jika anda ingin melakukan tadabbur dengan bacaan dan kalimat anda sendiri. Ucapan tadabbur tidak harus persis sama dengan susunan kalimat contoh dibawah ini, anda boleh mengembangkannya sendiri sesuai katahati anda. 1- Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah dengan menyebut namaMu, dengan menyebut namaMu yang Maha penyayang, penuh kasih sayang Dengan menyebut namaMu yang pengasih penuh cinta kasih Dengan menyebut namaMu yang Maha Pemurah Dengan Menyebut Namamu yang Maha Pemberi Kau betul betul penuh kasih, penuh sayang, penuh rasa cinta terhadap kami Ya Allah terimalah kehadiran kami dihadapanMu Kami mohon limpahan rahmat kasih sayang dan cinta kasihMu Ya Allah 2- Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Segala puji bagiMu ya Allah Tuhan penguasa alam yang berkuasa penuh disegala penjuru langit dan bumi Segala puji bagiMu ya Allah yang telah menempatkan kami dibumi ini dan mengadakan bagi kami berbagai sumber penghidupan Segala puji bagiMu ya Allah yang telah mencukupkan semua kebutuhan kami, dan memenuhinsemua hajat kebutuhan kami Kau benar2 maha tinggi dan maha terpuji, tolong kami untuk mensyukuri semua nikmat yang telah kau berikan kepada kami Ya Allah tolong kami untuk tunduk dan patuh padaMu yang Maha Mulia dan Maha Terpuji 3- Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Ya Allah kau betul betul maha pengasih , penuh cinta kasih, Kau betul betul Maha penyayang penuh kasih sayang Ya Allah kami rasakan kasih sayangmu, kami rasakan cinta kasihMu kau betul betul maha santun terhadap hambaMu Ya allah tidak ada yang lebih lembut selain Engkau, tidak ada yang lebih santun selain Engkau. Tolong kami mendapatkan Rahmat, Cinta dan kasih sayangMu 4- Yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah Engkaulah Raja yang berkuasa penuh dihari berbangkit, dihari yang tiada berguna harta dan anak anak. Dihari yang tiada berguna pangkat dan jabatan, dihari yang tiada menolong karib kerabat dan sanak famili Ya Allah Engkaulah Raja dihari itu dihari yang tiada tempat berlindung selain lindunganMu, dihari yang tiada tempat bernaung selain naunganMu Jangan kau hinakan kami dihari itu Ya Allah Jangan Kau hadirkan kami dihari itu dalam keadaan bergelimang dosa Jangan kau hadirkan kami dihari itu dalam keadaan mendapat murkaMu Jangan kau hadirkan kami dengan buku catatan yang penuh dengan keburukan kami Tolong kami ya Allah hadirkan kami dihadapamu dalam keadaan mendapat ridho Mu, hadirkan kami dengan wajah putih berseri Hadirkan kami dengan buku catatan amal kami dipenuhi kenbaikan ya Allah Jangan Kau hinakan kami dihari itu ya Allah 5- Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan Ya Alah hanya kepada Engkaulah kami menyembah, hanya kepada Engkaulah kami sujud. Tidak ada yang kami sembah selain Engkau, Engkau yang Maha Tinggi ,Engkau yang Maha Mulia. Hanya kepada Engakulah Kami sujud ya Allah Ya Allah Hanya kepada Engkaulah Kami mohon pertolongan, hanya padaMulah kami mohon perlindungan Ya Allah tidak ada tempat kami bernaung selain padaMu , Tidak ada tempat kami berlindung selain padaMu Ya Allah lindungi kami, naungi kami bimbing kami 6- Tunjukilah kami jalan yang lurus, Tunjuki kami jalan yang lurus ya Allah Jalan yang Engkau Rihaoi dan penuh dengan Rahmat dan berkahMu Jalan yang ditempuh oleh para Nabi dan RasulMu Jalan yang ditempuh oleh para shalihin,para shodiqin dan kekasihMu Tunjuki kami jalan yang benar , ya Allah Tunjuki kami jalan kemenangan, Ya Allah Tunjukin kami jalan kepadaMu 7- yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Yaitu jalan orang orang yang telah Kau berikan nikmat atas mereka Jalan orang orang yang mendapat rahmat dan berkahMu Jalan yang ditempuh para Nabi, para sholihin, para Shodiqin dan orang orang yang Kau cintai Bukan jalan orang orang yang kau Murkai Dan bukan pula jalan orang orang yang sesat Tolong kami untuk tetap berada dijalanMu yang lurus Lindungi kami dari jeratan tipu daya syetan yang menyesatkan Lindungi kami dari jeratan tipu daya dunia yang melalaikan Tolong kami untuk mernggapai ampunanMu dan syurgaMu yang luasnya seluas lagit dan bumi Ya Allah perkenankanlah permohonan kami ini ya Allah Jika anda orang yang berhati peka pasti anda akan menangis, mendengar bacaan tadabbur ini. Jika anda belum merasakan getaran apapun dihati anda. Ulangi terus tadabbur ini. Gunung saja akan hancur mendengar ayat Qur’an , hati anda tidak sebesar gunung bukan? Mudah mudahan Allah tidak mengunci mati hati anda ..Amin Silahkan anda coba melakukan tadabbur dengan bacaan Al Fatihah dan kalimat tadabbur dari anda sendiri….mudah mudahan anda berhasil. Popularity 2% [?]
\n \n tadabbur surat al fatihah
Basmalahadalah ayat tersendiri, diturunkan Allah untuk jadi kepala masing-masing surah, dan pembatas antara satu surah dengan surah yang lain. Jadi dia bukanlah satu ayat dari al-Fatihah atau dari surah yang lain, yang dimulai dengan Basmalah itu. Ini pendapat Imam Malik beserta ahli qiraah dan fuqaha (ahli fikih) Medinah, Basrah dan Syam, dan
Surat ini adalah induk dan sekaligus pembuka Al-Qur'an. Tadabbur ini berfokus pada penghayatan makna, yang merupakan hal yang sangat kita butuhkan karena surat ini wajib kita baca setiap kali kita sholat. Mengenai lafazh basmalah, terdapat perbedaan pendapat apakah ini termasuk dalam surat atau tidak, dan mereka yang berpendapat bahwa ia bagian dari surat pun berbeda pendapat apakah ia dibaca secara keras atau pelan dalam sholat jahr. ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ Kalimat ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ bermakna bahwa segala pujian memang milik Allah, yang memang hanya untuk Allah bahkan sebelum kita memujinya. Ini berbeda dengan kalimat "AhmaduLlah, Aku memuji Allah" yang seolah-olah bermakna pujian itu baru menjadi milik Allah setelah kita mengucapkan kalimat pujian. Dengan mengucapkan ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ, kita merasa "Siapa saya kok layak memuji Allah, padahal Allah sudah terpuji sebelum mendapatkan pujian dari semua makhluq yang memujinya." "Al-hamd" adalah pujian dengan hati dan lisan sekaligus atas sifat-sifat yang baik dan terpuji. Berbeda dengan "al-madh" yang berarti pujian dengan lisan saja. Dan "al-hamd" adalah pujian yang diberikan baik karena telah memberikan nikmat maupun secara mutlaq tanpa ada kaitannya dengan pemberian nikmat. Ini berbeda dengan "al-syukr" yang hanya terkait dengan pemberian nikmat. Adapun alif dan lam dalam kata "al-hamd" bermakna "istighraqul jins", yakni mencakup segala pujian. Artinya, segala pujian itu pada dasarnya milik Allah atau kembali kepada Allah. Nama "Allah" berasal dari kata "Ilah". Artinya nama Allah ini mengandung makna "uluhiyah", yakni bahwa Allah adalah Dzat yang wajib disembah. Adapun "Rabbul 'Alamin" mengandung makna "rububiyah", yakni bahwa adalah Pencipta dan Pengatur alam semesta. ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ Dua nama Allah ini sama-sama menunjukkan sifat al-rahmah. Sebagian ulama mengatakan bahwa sifat al-rahmah dalam Al-Rahman mencakup semua makhluq-Nya tanpa terkecuali, termasuk mereka yang beriman maupun yang kafir, sementara sifat al-rahmah dalam Al-Rahiim hanya khusus untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat saja. Sebagian lagi mengatakan bahwa sifat al-rahmah dalam Al-Rahman bermakna positif, yakni memberikan kasih sayang secara positif dan bersifat umum, sedangkan sifat al-rahmah dalam Al-Rahiim artinya memberikan kasih sayang dalam bentuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak menyenangkan, musibah, adzab, dan semacamnya. Jika digabungkan dengan pendapat sebelumnya, maknanya Allah dengan sifat Rahiim-Nya memberikan kasih sayang secara khusus kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di akhirat dan menghindarkan mereka dari adzab akhirat. مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ Terdapat dua qiraat, yang satu dengan mim panjang yang bermakna "Yang menguasai Hari Pembalasan", yang satunya lagi dengan mim pendek yang bermakna "Raja Hari Pembalasan". Sifat Allah mencakup dua qiraat tersebut. Artinya, Allah adalah yang menguasai dan sekaligus Raja pada Hari Pembalasan. Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda,"Allah akan menggenggam bumi dan melipat langit pada Hari Kiamat, kemudian berkata,'Aku adalah Raja. Mana para raja di bumi?" Sampai disini, kita telah menyebutkan dan merangkum sifat-sifat Allah yang utama. Yang pertama, sifat uluhiyyah yang terkandung dalam nama "Allah". Yang kedua, sifat rububiyah yang terkandung dalam nama-Nya "Rabbul 'Alamin". Yang ketiga adalah sifat rahmah kasih sayang, yang terkandung dalam nama Allah "Al-Rahman" dan "Al-Rahiim". Yang keempat adalah sifat kekuatan dan keadilan, yang terkandung dalam nama-Nya "Maaliki Yaumid Diin". Keempat sifat ini merangkum keseluruhan sifat Allah, yaitu uluhiyah, rububiyah, dan Asama wa Shifat. Adapun Asma dan Shifat yang disebutkan dalam surat ini mencakup dua sifat yang paling utama yaitu rahmah kasih sayang dan 'adalah keadilan, atau rahmah dan kekuatan, sekaligus. Sampai disini adalah untuk Allah. - إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Ini adalah antara Allah dan hamba-Nya. Separuh untuk Allah, yaitu إِيَّاكَ نَعْبُدُ. Dan separuhnya lagi untuk hamba-Nya, yaitu إِيَّاكَ نَسْتَعِينُ. Didahulukannya kata "إِيَّاكَ " mengandung makna "hanya". Artinya, hanya kepada Allah sajalah kami menyembah, dan hanya kepada Allah sajalah kami memohon pertolongan. Ini berbeda dengan jika kita mengatakan "na'buduka dan nasta'iinuka" yang artinya kami menyembah-Mu dan kami memohon pertolongan kepada-Mu namun bisa saja pada saat yang sama kami menyembah selain-Mu dan memohon pertolongan kepada selain-Mu. Digunakannya dhamir "nahnu, kami" pada ayat ini adalah dalam rangka ta'zhim. Artinya, sang pembaca menyatakan bahwa bukan hanya dia seorang yang mesti menyembah dan meminta pertolongan kepada Allah, namun juga semua manusia dan jin. Ini menunjukkan keagungan dan ketinggian Allah sehingga semua makhluq-Nya, bukan hanya satu, dua, atau sebagiannya saja, mesti menyembah dan meminta pertolongannya. Kesannya berbeda jika kita mengucapkan "Iyaaka a'budu wa iyyaka asta'iin, Hanya kepadamu aku menyembah dan hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan." Ada juga yang mengambil ibrah dari sini bahwasanya ini mengisyaratkan pentingnya berjamaah. Artinya, berbuat kebaikan itu dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah, bukan nafsi-nafsi. Pernyataan "إِيَّاكَ نَعْبُدُ" merupakan implementasi dari tauhid uluhiyah, sedangkan pernyataan "إِيَّاكَ نَسْتَعِينُ" merupakan implementasi dari tauhid rububiyah. Dan inti dari syariat itu dua ibadah dan isti'anah memohon pertolongan kepada Allah. Al-Hasan Al-Bashri berkata,"Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menurunkan seratus kitab dan empat kitab utama yaitu Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an. Kandungan semua kitab tersebut terangkum dalam empat kitab utama. Dan kandungan empat kitab utama terangkum dalam Al-Qur'an. Dan kandungan Al-Qur'an terangkum dalam surat-surat mufashshal. Dan kandungan surat-surat mufashshal terangkum dalam Al-Fatihah. Dan kandungan Al-Fatihah terangkum dalam ayat "إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ". Karena pentingnya ayat ini, sebagian salaf betul-betul berusaha menghayati ayat ini ketika membaca Al-Fatihah dalam sholat. Diantaranya dengan cara mengulang-ulang membaca ayat ini. Sufyan Al-Tsauri suatu ketika mengimami sholat maghrib, dan ketika membaca Al-Fatihah beliau menangis ketika sampai pada ayat ini. Pada ayat ini, terjadi iltifaat dhamir. Sebelumnya, Allah disebut sebagai pihak ketiga namun kemudian berubah menjadi pihak kedua yang diajak bicara pada ayat ini. Hal ini karena setelah kita menyadari keagungan dan ketinggian sifat-sifat Allah yang kita nyatakan di ayat-ayat sebelumnya, maka kita menjadi larut dengan rasa takjub, ta'zhim, dan rendahnya diri kita sehingga kita kini benar-benar menyaksikan, kita menjadi langsung berbicara kepada Allah. Ini adalah maqam ihsan, "bahwa engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya." Diulangnya kata "إِيَّاكَ " di ayat ini adalah untuk menegaskan bahwa baik menyembah maupun memohon pertolongan kedua-duanya hanya kepada-Nya. Sekarang, apa makna "al-'ibadah, menyembah"? Sebetulnya dalam Al-Qur'an ada dua makna lafazh ibadah. Pertama, ibadah yang bersifat umum, yakni ketundukan semua makhluq kepada Allah, baik yang beriman ataupun yang kufur. Misalnya dalam firman Allah "Tidaklah setiap yang di langit dan di bumi kecuali datang kepada Al-Rahman dalam keadaan tunduk." Kedua, ibadah yang bersifat khusus, yaitu ibadah al-tauhid, yakni dengan cara menaati semua perintah Allah. Ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Kedua makna ibadah diatas wajib kita lakukan. Jika makna yang pertama sifatnya "given" maka makna yang keduanya sifatnya "pilihan". Ibadah yang bersifat khusus biasa diartikan segala hal berupa sikap, ucapan, dan perbuatan, yang bersifat lahiriyah atau batiniyah, yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Dengan makna ibadah seperti ini, mengapa isti'anah masih disebutkan sesudah ibadah? Ada dua kemungkinan jawaban untuk ini. Jawaban pertama, ini ada dua hal yang bisa diperlakukan dengan cara "ifraad" atau "iqtiraan". Seperti halnya pada lafzah fakir dan miskin, atau birr dan taqwa, atau iman dan amal shalih. Jika digunakan secara "ifraad" maka keduanya identik satu sama lain. Namun jika digunakan secara "iqtiraan" maka masing-masing memiliki makna khusus yang berbeda satu sama lain. Jawaban kedua, ini adalah melekatkan yang khash pada yang 'aam. Seperti dalam firman Allah Ta'ala "Maka sembahlah aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku Thaha 14", atau "Dan para malaikat-Nya dan para rasul-Nya dan Jibril dan Mikail Al-Baqarah 98, atau "Didalamnya ada buah-buahan dan kurma dan delima." Al-Rahman 68. Penyebutan yang khash sesudah yang 'aam memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mengutamakan atau mengistimewakan yang khash, seperti untuk mengutamakan Jibril dan Mikail atas para malaikat-malaikat yang lainnya. Kedua, karena seringkali yang khash tidak dianggap masuk dalam cakupan yang 'aam. Adapun "إِيَّاكَ نَسْتَعِينُ" disebutkan setelah "إِيَّاكَ نَعْبُدُ" adalah karena ibadah merupakan konsekuensi atau tuntutan dari kesadaran akan keagungan dan ketinggian sifat-sifat Allah yang dinyatakan dalam ayat-ayat sebelumnya, sedangkan "memohon pertolongan" sangat terkait dengan ayat sesudahnya, yaitu permintaan agar ditunjukkan jalan yang lurus. - ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ Mulai dari sini sampai akhir surat adalah milik hamba Allah. Jalan lurus yang dimaksud dijelaskan dalam ayat berikutnya. صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ Jalan yang lurus adalah jalan orang-orang yang Allah beri nikmat atas mereka. Nikmat yang dimaksud disini adalah nikmat ketaatan dan ibadah. Siapa saja yang dimaksud dengan orang-orang yang Allah beri nikmat? Allah menjelaskan di bagian lain Al-Qur'an, bahwa mereka adalah para Nabi, orang-orang yang shiddiq, para syuhada', dan orang-orang yang shalih. Kemudian dijelaskan bahwa jalan yang lurus itu bukanlah jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat. Penafsiran yang masyhur berdasarkan hadits adalah, orang-orang yang dimurkai adalah orang-orang Yahudi sedangkan orang-orang yang tersesat adalah orang-orang Nasrani. Namun sebetulnya penafsirannya tidak hanya terbatas pada orang-orang Yahudi dan Nasrani saja, namun juga mencakup siapapun yang memiliki sifat-sifat seperti Yahudi dan Nasrani. Apakah sifat-sifat tersebut? Orang-orang Yahudi dimurkai karena mereka mengingkari kebenaran setelah mereka mengetahuinya. Sedangkan orang-orang Nasrani tersesat karena pemahaman yang salah. Dengan istilah lain, yang pertama karena syahwat, termasuk diantaranya syahwat kesombongan, kedengkian, dan menolak kebenaran, sedangkan yang kedua karena syubhat yaitu pemahaman yang salah. Yang pertama memilki ilmu tapi tidak diamalkan, sedangkan yang kedua beramal dan berperilaku zuhud tapi tanpa ilmu yang benar. Jalan yang lurus adalah yang menggabungkan antara ilmu dan amal, yakni memiliki ilmu yang benar dan mengamalkannya. Kemurkaan Allah kepada orang-orang Yahudi banyak dinyatakan dalam berbagai ayat Al-Qur'an, diantaranya adalah QS Al-Baqarah 90. Adapun sesatnya orang-orang Nasrani diantaranya dinyatakan dalam QS Al-Maidah 77. Mengapa orang-orang yang dimurkai, yakni Yahudi dan yang semacamnya, disebutkan terlebih dulu dari orang-orang yang tersesat? Diantara jawabannya adalah karena kekufuran Yahudi lebih besar daripada kekufuran Nasrani, meski dua-duanya kufur. Yang demikian ini karena orang-orang Yahudi sudah mengetahui kebenaran namun menyembunyikan dan mengingkarinya. Juga karena kemurkaan adalah kebalikan dari nikmat, karena itu keduanya disandingkan secara langsung. Jawaban lainnya adalah karena orang-orang Yahudi terlebih dulu ada sebelum orang-orang Nasrani dari sisi waktu. Kemudian muncul pertanyaan, apakah hanya orang-orang yang beriman dan taat saja yang mendapatkan nikmat? Atau dengan kata lain, apakah orang-orang kafir juga mendapatkan nikmat? Jawabannya, sesungguhnya nikmat yang diberikan kepada orang kafir adalah nikmat yang terbatas, yakni di dunia saja, dan pada hakikatnya bukanlah nikmat melainkan niqmah. Adapun nikmat yang diberikan kepada orang-orang yang beriman dan taat adalah nikmat yang sempurna, yang akan berlanjut di akhirat. Imam Al-Tirmidzi meriwayatkan hadits marfu' "Sesungguhnya kesempurnaan nikmat adalah selamat dari neraka dan masuk surga." hadits hasan menurut Al-Tirmidzi. Terakhir, jika kita sudah mendapatkan petunjuk dari Allah dan berada diatas jalan yang lurus, mengapa kita masih terus minta kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang lurus? Jawabannya adalah karena kita ingin tetap konsisten selalu berada diatas jalan yang lurus, karena syetan senantiasa terus menggoda kita untuk menyimpang dari jalan yang lurus. Karenanya kita selalu minta kepada Allah agar ditunjukkan dan dijaga untuk senantiasa berada diatas jalan yang lurus. Disarikan dari Tafsir Al-Fatihah karya Imam Ibnu Rajab. TafsirSurat Al Fatihah Ayat 1. 1. Basmalah adalah ayat tersendiri, diturunkan Allah untuk jadi kepala masing-masing surah, dan pembatas antara satu surah dengan surah yang lain.Jadi dia bukanlah satu ayat dari al-Fatihah atau dari surah yang lain, yang dimulai dengan Basmalah itu.Ini pendapat Imam Malik beserta ahli qiraah dan fuqaha (ahli fikih) Medinah, بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma dia berkata Tatkala Jibril duduk di sisi Rasulullah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tiba-tiba dia mendengar suara retak dari arah atas lalu dia mengangkat kepalanya, seraya berkata هَذَا بَابٌ مِنْ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ “Ini adalah suara salah satu pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini, belum pernah pintu ini dibuka kecuali hari ini. Maka turunlah darinya seorang malaikat,” lalu Jibril berkata“Ini adalah malaikat yang turun ke bumi, dia tidak pernah turun sama sekali kecuali pada hari ini”. lalu malaikat itu mengucapkan salam dan berkata“Bergembiralah kamu wahai Muhammad dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu dan tidak pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab Surah Al-Fatihah dan beberapa ayat penutup surah Al-Baqarah. Tidaklah kamu membaca satu huruf pun darinya kecuali pasti engkau akan mendapatkannya”. HR. Muslim 1/554 dan An-Nasa`i 2/138. Dari hadist diatas menujukkan bahwasanya langit memiliki pintu dimana setiap pintu ada malaikat yang menjaganya, kemudian turunnya malaikat ke dunia adalah atas perintah Allah Subhanahu wata’ala. وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ ۖ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “Dan tidaklah kami Jibril turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa”. QS. Maryam 64. Kata tidaklah engkau membacanya wahai Muhammad melainkan setiap huruf engkau akan diberikan, maksudnya adalah pada 2 surah tersebut didalamnya terdapat doa yang tidaklah kita membacanya melainkan Allah akan mengabulkannya dan memberikan kepada kita. Allah subhanahu wata’ala membagi surah Al-Fatihah menjadi 2 dimana sebagiannya untuk Allah dan sebagian yang lain untuk hambanya, hal ini disebutkan dalam hadist Qudsi عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ – ثَلاَثًا – غَيْرُ تَمَامٍ ». فَقِيلَ لأَبِى هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ. فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ . قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ ». Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda“Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an yaitu Al Fatihah, maka shalatnya kurang tidak sah beliau mengulanginya tiga kali, maksudnya tidak sempurna”. Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam. Abu Hurairah berkata“Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda“Allah Ta’ala berfirman Aku membagi shalat maksudnya Al Fatihah menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil alamin segala puji hanya milik Allah’, Allah Ta’ala berfirman Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ar rahmanir rahiim Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’, Allah Ta’ala berfirman Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan maaliki yaumiddiin Yang Menguasai hari pembalasan’, Allah berfirman Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’, Allah berfirman Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta alaihim, ghoiril magdhuubi alaihim wa laaddhoollin’ tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat, Allah berfirman Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta”. HR. Muslim no. 395. Juga dalam hadits di atas disebut pula bahwa Al Fatihah disebut pula Ummul Qur’an. Surah Al-Fatihah bisa juga disebut dengan Ash Shalah sebagaimana Ulama kita mengatakan diantara nama dari Surah Al-Fatihah adalah Ash Shalah. Jadi ketika kita membaca surah Al-Fatihah hadirkan dalam hati kita karena pada hakekatnya kita bermunajah dan berdiolog dengan Allah Subhanahu wata’ala. Ketika kita membaca إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’, Allah berfirman Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Ketika membaca ayat tersebut gantungkan segala harapan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala, keluhkan semua masalah kita kepada Allah, inilah menjadi rahasia mengapa sholat menjadi penyejuk mata bagi orang yang beriman, Allah berfirman إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا إِلَّا الْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya“. QS. Al- Ma’arij 19-23. Dalam ayat diatas Allah mengecualikan keburukan tersebut kepada orang – orang yang sholat dan rajin mengerjakan sholat adapun yang tidak sholat maka mereka memiliki sifat kikir dan berkeluh kesah, oleh karenanya perbanyak mengerjakan sholat karena ketika kita sholat kita membaca surah Al-Fatihah yang didalamnya terdapat doa yang dikabulkan oleh Allah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan”Iyyaka Na’budu” itu menolak riya dan Wa Iyyaka Nasta’in itu menolak kesombongan yang ada pada diri kita“. Kita beribadah semata – mata hanya kepda Allah Subhanahu wata’ala dan kita menjaga diri kita dari segala bentuk kesyirikan baik syirik besar atau syirik kecil yang bisa menggerogoti pahala dan amalan yang kita kerjakan dan jika kita mempersekutukan Allah dalam ibadah maka dihapuskan seluruh amalan yang kita kerjakan, Allah berfirman وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. QS. Az Zumar 65. Jangan bergantung semata – mata kepada kekuatan kita , harta dan kekeyaan yang kita miliki. Al-Qur’an penuh dengan kisah dan sejarah bagaimana orang yang bangga dengan kekuasaan dan hartanya seperti Fir’aun yang memiliki kekuasaan namun dihancurkan oleh Allah Subahnahu wata’ala begitupula harun yang ketika ditanya”Dari mana engkau mendapatkan kekayaan seperti ini”, ia menjawab”Saya dapatkan dari kecerdasanku“, sehingga Allah menenggelamkannya bersama dengan kekayaannya dibawah dasar bumi. Kita telah mendapatkan sejarah mereka dan menjadi saksi atas mereka agar kita menjauhi keburukan mereka. Bertawakkal lah hanya kepada Allah karena para salaf ketika tali sandalnya putus sebelum mereka mengadu kepada manusia mereka terlebih dahulu mengadu kepada Allah Subhanahu wata’ala, biasakan diri kita untuk bergantung kepada Allah Subhanahu wata’ala. Jika ia mengucapkan ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta alaihim, ghoiril magdhuubi alaihim wa laaddhoollin’ tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat, Allah berfirman Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta”. Kita meminta hidayah dan petunjuk dari Allah dan yang lebih penting dari itu adalah bagaimana Allah Subhanahu wata’ala memberikan kita petunjuk untuk mengikuti hidayah tersebut . Ada doa yang dianjurkan untuk dibaca agar kita senantiasa diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah Subhanahu wata’ala اللهم أرنا الحق حقاً وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلاً وارزقنا اجتنابه “Ya Allah, tampakkanlah kepada kami yang benar itu sebuah kebenaran dan berikan rizki kepada kami untuk mengikutinya. Tampakkanlah kepada kami yang batil itu sebuah kebatilan dan berikan rizki kepada kami agar menjauhinya“. Banyak orang yang mengatakan saya tahu bahwa itu adalah sholat wajib yang diwajibkan oleh Allah, saya tahu bahwa menutup aurat itu wajib akan tetapi saya belum mampu mengerjakannya, mengetahui bahwasanya ini haram namun sulit meninggalkannya maka cara yang terbaik adalah senantiasalah minta petunjuk dan hidayah kepada Allah Subhanahu wata’ala. ghoiril magdhuubi bukan golongan yang engkau murkai Yang dimaksudkan adalah orang – orang yahudi karena mereka mengetahui yang haq benar namun tidak mengikutinya. Dijelaskan dalam Surah An-Nisa Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya“. QS. An-Nisa 69. Wa laaddhoollin dan bukan jalan orang yang sesat Yang dimaksudakan adalah orang – orang nasrani yang beribadah dengan kejahilan Kebodohan, Berkata Sofyan At Tsaury Rahimahullah “Barangsiapa yang rusak dari kalangan para ulama dia tidak mengamalkan ilmunya maka ada kemiripan dengan orang yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ruhban orang – ornag yang semangat ibadah akan tetapi tidak didasari dengan ilmu maka ada kemiripan dengan orang – orang nasrani“. Wallahu A’lam Bish Showaab Oleh Ustadz Harman Tajang, Lc., Hafidzahullahu Ta’ala Direktur Markaz Imam Malik Kamis, 04 Rabiul Awal 1438 H Fanspage Harman Tajang Kunjungi Media MIM Fans page Website Youtube Telegram Instagram ID LINE
Listento Tadabbur Surat Al-Fatihah by Muhammad Vandestra & H. Fadhil Zainal Abidin BE., 141 Shazams.
The Tadabbur-i-Qur’an is a monumental commentary of the Qur’an written by Amin Ahsan Islahi d 1997. Extending over nine volumes of six thousand pages, this masterful work was completed in a span of twenty two years. It is a unique commentary by a person no less unique. Abide by the truth even if your shadow deserts you’, was his life-long motto and anyone who has had a chance to carefully read this commentary will testify that Islahi has tried his utmost to live up to this motto. He has tried to delve deep to ascertain the meaning and purport of the Qur’anic verses and has openly confessed where he has been unable to do justice with understanding some verse. If Islahi’s mentor, the phenomenal Qur’anic scholar, Hamid Uddin Farahi d 1930 founded the view that the Qur’an possessed structural and thematic nazm coherence; meaningful arrangement, it is Islahi who established in his commentary that this was actually correct. The main features of the nazm elaborated by Islahi in this commentary may be summarized thus The surahs of the Qur’an are divided into seven discrete groups. Each group has a distinct theme. Every group begins with one or more Makkan Surah and ends with one or more Madinan Surah. In each group, the Makkan Surahs always precede the Madinan ones. The relationship between the Makkan Surahs and Madinan Surahs of each group is that of the root of a tree and its branches. In every group, the various phases of the Prophet Muhammad’s mission are depicted. Two surahs of each group form a pair such that each member of the pair complements the other in various ways. Surah Fatihah, however, is an exception to this pattern it is an introduction to the whole of the Qur’an as well as to the first group which begins with it. There are also some surahs which have a specific purpose and fall in this paired-surah scheme in a particular way. Each surah has specific addressees and a central theme around which the contents of the surah revolve. Every surah has distinct subsections to mark thematic shifts, and every subsection is paragraphed to mark smaller shifts. Following is a brief description of the seven Qur’anic groups Group I – Surah Fatihah 1 – Surah Maidah 5 Central Theme Islamic Law. Group II – Surah Anam 6 – Surah Tawbah 9 Central Theme The consequences of denying the Prophet sws for the Mushrikin of Makkah. Group III – Surah Yunus 10 – Surah Nur 24 Central Theme Glad tidings of the Prophet Muhammad’s domination in Arabia. Group IV – Surah Furqan 25 – Surah Ahzab 33 Central Theme Arguments that substantiate the prophethood of Muhammad sws and the requirements of faith in him. Group V – Surah Saba 34 – Surah Hujrat 49 Central Theme Arguments that substantiate the belief of Tawhid and the requirements of faith in this belief. Group VI – Surah Qaf 50 – Surah Tahrim 66 Central Theme Arguments that substantiate the belief of Akhirah and the requirements of faith in this belief Group VII – Surah Mulk 67 – Surah Nas 114 Central Theme Admonition indhar to the Quraysh about their fate in the Herein and the Hereafter if they deny the Prophet sws. This is just a brief introduction of the thematic and structural coherence in the Qur’an as presented by Islahi in his Tadabbur-i-Qur’an. The masterpiece needs to be studied by every person who wants to understand the Qur’an so that he may have an idea of the giant leap forward it has brought about in the field of Qur’anic Exegesis.

TadabburSurah Al-Fatihah. Surah ini dinamakan dengan Al-Fatihah karena pembuka dari Al-Qur’an yang terdiri dari 114 surah. Selain dari Al-Fatihah, surah ini juga dinamakan dengan Ummul Kitab, yakni Induk Kitab. Penamaan tersebut mengandung arti yang sangat dalam, karena dalam surah ini tercantum pokok-pokok ajaran Islam, yakni : Syari’ah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma dia berkata Tatkala Jibril duduk di sisi Rasulullah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tiba-tiba dia mendengar suara retak dari arah atas lalu dia mengangkat kepalanya, seraya berkata هَذَا بَابٌ مِنْ السَّمَاءِ فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ فَقَالَ هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى الْأَرْضِ لَمْ يَنْزِلْ قَطُّ إِلَّا الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ أَبْشِرْ بِنُورَيْنِ أُوتِيتَهُمَا لَمْ يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيمُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلَّا أُعْطِيتَهُ “Ini adalah suara salah satu pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini, belum pernah pintu ini dibuka kecuali hari ini. Maka turunlah darinya seorang malaikat,” lalu Jibril berkata“Ini adalah malaikat yang turun ke bumi, dia tidak pernah turun sama sekali kecuali pada hari ini”. lalu malaikat itu mengucapkan salam dan berkata“Bergembiralah kamu wahai Muhammad dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu dan tidak pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelummu, yaitu Fatihatul Kitab Surah Al-Fatihah dan beberapa ayat penutup surah Al-Baqarah. Tidaklah kamu membaca satu huruf pun darinya kecuali pasti engkau akan mendapatkannya”. HR. Muslim 1/554 dan An-Nasa`i 2/138. Dari hadist diatas menujukkan bahwasanya langit memiliki pintu dimana setiap pintu ada malaikat yang menjaganya, kemudian turunnya malaikat ke dunia adalah atas perintah Allah Subhanahu wata’ala. وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ ۖ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “Dan tidaklah kami Jibril turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa”. QS. Maryam 64. Kata tidaklah engkau membacanya wahai Muhammad melainkan setiap huruf engkau akan diberikan, maksudnya adalah pada 2 surah tersebut didalamnya terdapat doa yang tidaklah kita membacanya melainkan Allah akan mengabulkannya dan memberikan kepada kita. Allah subhanahu wata’ala membagi surah Al-Fatihah menjadi 2 dimana sebagiannya untuk Allah dan sebagian yang lain untuk hambanya, hal ini disebutkan dalam hadist Qudsi عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهْىَ خِدَاجٌ – ثَلاَثًا – غَيْرُ تَمَامٍ ». فَقِيلَ لأَبِى هُرَيْرَةَ إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الإِمَامِ. فَقَالَ اقْرَأْ بِهَا فِى نَفْسِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِى عَبْدِى وَإِذَا قَالَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَىَّ عَبْدِى. وَإِذَا قَالَ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ. قَالَ مَجَّدَنِى عَبْدِى – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَىَّ عَبْدِى – فَإِذَا قَالَ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . قَالَ هَذَا بَيْنِى وَبَيْنَ عَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ. فَإِذَا قَالَ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ . قَالَ هَذَا لِعَبْدِى وَلِعَبْدِى مَا سَأَلَ ». Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda“Barangsiapa yang shalat lalu tidak membaca Ummul Qur’an yaitu Al Fatihah, maka shalatnya kurang tidak sah beliau mengulanginya tiga kali, maksudnya tidak sempurna”. Maka dikatakan pada Abu Hurairah bahwa kami shalat di belakang imam. Abu Hurairah berkata“Bacalah Al Fatihah untuk diri kalian sendiri karena aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda“Allah Ta’ala berfirman Aku membagi shalat maksudnya Al Fatihah menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika hamba mengucapkan ’alhamdulillahi robbil alamin segala puji hanya milik Allah’, Allah Ta’ala berfirman Hamba-Ku telah memuji-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan ar rahmanir rahiim Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’, Allah Ta’ala berfirman Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Ketika hamba tersebut mengucapkan maaliki yaumiddiin Yang Menguasai hari pembalasan’, Allah berfirman Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. Beliau berkata sesekali Hamba-Ku telah memberi kuasa penuh pada-Ku. Jika ia mengucapkan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’, Allah berfirman Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Jika ia mengucapkan ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta alaihim, ghoiril magdhuubi alaihim wa laaddhoollin’ tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat, Allah berfirman Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta”. HR. Muslim no. 395. Juga dalam hadits di atas disebut pula bahwa Al Fatihah disebut pula Ummul Qur’an. Surah Al-Fatihah bisa juga disebut dengan Ash Shalah sebagaimana Ulama kita mengatakan diantara nama dari Surah Al-Fatihah adalah Ash Shalah. Jadi ketika kita membaca surah Al-Fatihah hadirkan dalam hati kita karena pada hakekatnya kita bermunajah dan berdiolog dengan Allah Subhanahu wata’ala. Ketika kita membaca إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ hanya kepada-Mu kami menyebah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan’, Allah berfirman Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Ketika membaca ayat tersebut gantungkan segala harapan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala, keluhkan semua masalah kita kepada Allah, inilah menjadi rahasia mengapa sholat menjadi penyejuk mata bagi orang yang beriman, Allah berfirman إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا إِلَّا الْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya“. QS. Al- Ma’arij 19-23. Dalam ayat diatas Allah mengecualikan keburukan tersebut kepada orang – orang yang sholat dan rajin mengerjakan sholat adapun yang tidak sholat maka mereka memiliki sifat kikir dan berkeluh kesah, oleh karenanya perbanyak mengerjakan sholat karena ketika kita sholat kita membaca surah Al-Fatihah yang didalamnya terdapat doa yang dikabulkan oleh Allah. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan”Iyyaka Na’budu” itu menolak riya dan Wa Iyyaka Nasta’in itu menolak kesombongan yang ada pada diri kita“. Kita beribadah semata – mata hanya kepda Allah Subhanahu wata’ala dan kita menjaga diri kita dari segala bentuk kesyirikan baik syirik besar atau syirik kecil yang bisa menggerogoti pahala dan amalan yang kita kerjakan dan jika kita mempersekutukan Allah dalam ibadah maka dihapuskan seluruh amalan yang kita kerjakan, Allah berfirman وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang sebelummu “Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. QS. Az Zumar 65. Jangan bergantung semata – mata kepada kekuatan kita , harta dan kekeyaan yang kita miliki. Al-Qur’an penuh dengan kisah dan sejarah bagaimana orang yang bangga dengan kekuasaan dan hartanya seperti Fir’aun yang memiliki kekuasaan namun dihancurkan oleh Allah Subahnahu wata’ala begitupula harun yang ketika ditanya”Dari mana engkau mendapatkan kekayaan seperti ini”, ia menjawab”Saya dapatkan dari kecerdasanku“, sehingga Allah menenggelamkannya bersama dengan kekayaannya dibawah dasar bumi. Kita telah mendapatkan sejarah mereka dan menjadi saksi atas mereka agar kita menjauhi keburukan mereka. Bertawakkal lah hanya kepada Allah karena para salaf ketika tali sandalnya putus sebelum mereka mengadu kepada manusia mereka terlebih dahulu mengadu kepada Allah Subhanahu wata’ala, biasakan diri kita untuk bergantung kepada Allah Subhanahu wata’ala. Jika ia mengucapkan ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta alaihim, ghoiril magdhuubi alaihim wa laaddhoollin’ tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat, Allah berfirman Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta”. Kita meminta hidayah dan petunjuk dari Allah dan yang lebih penting dari itu adalah bagaimana Allah Subhanahu wata’ala memberikan kita petunjuk untuk mengikuti hidayah tersebut . Ada doa yang dianjurkan untuk dibaca agar kita senantiasa diberi hidayah dan petunjuk oleh Allah Subhanahu wata’ala اللهم أرنا الحق حقاً وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلاً وارزقنا اجتنابه “Ya Allah, tampakkanlah kepada kami yang benar itu sebuah kebenaran dan berikan rizki kepada kami untuk mengikutinya. Tampakkanlah kepada kami yang batil itu sebuah kebatilan dan berikan rizki kepada kami agar menjauhinya“. Banyak orang yang mengatakan saya tahu bahwa itu adalah sholat wajib yang diwajibkan oleh Allah, saya tahu bahwa menutup aurat itu wajib akan tetapi saya belum mampu mengerjakannya, mengetahui bahwasanya ini haram namun sulit meninggalkannya maka cara yang terbaik adalah senantiasalah minta petunjuk dan hidayah kepada Allah Subhanahu wata’ala. ghoiril magdhuubi bukan golongan yang engkau murkai Yang dimaksudkan adalah orang – orang yahudi karena mereka mengetahui yang haq benar namun tidak mengikutinya. Dijelaskan dalam Surah An-Nisa Allah Subhanahu wata’ala berfirman وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya“. QS. An-Nisa 69. Wa laaddhoollin dan bukan jalan orang yang sesat Yang dimaksudakan adalah orang – orang nasrani yang beribadah dengan kejahilan Kebodohan, Berkata Sofyan At Tsaury Rahimahullah “Barangsiapa yang rusak dari kalangan para ulama dia tidak mengamalkan ilmunya maka ada kemiripan dengan orang yahudi dan barangsiapa yang rusak dari kalangan ruhban orang – ornag yang semangat ibadah akan tetapi tidak didasari dengan ilmu maka ada kemiripan dengan orang – orang nasrani“. Wallahu A’lam Bish Showaab Oleh Ustadz Harman Tajang, Lc., Hafidzahullahu Ta’ala Direktur Markaz Imam Malik Kamis, 04 Rabiul Awal 1438 H Fanspage Harman Tajang Kunjungi Media MIMFans page Website Youtube Telegram Instagram ID LINE
Jugadalam hadits di atas disebut pula bahwa Al Fatihah disebut pula Ummul Qur’an. Surah Al-Fatihah bisa juga disebut dengan Ash Shalah sebagaimana Ulama kita mengatakan diantara nama dari Surah Al-Fatihah adalah Ash Shalah. Jadi ketika kita membaca surah Al-Fatihah hadirkan dalam hati kita karena pada hakekatnya kita bermunajah dan 100% found this document useful 1 vote303 views24 pagesDescriptionThe Tadabbur-i-Qur’an is a monumental commentary of the Qur’an written by Amin Ahsan Islahi d 1997. Extending over nine volumes of six thousand pages, this masterful work was completed in a span of twenty two years. It is a unique commentary by a person no less unique. Abide by the truth even if your shadow deserts you’, was his life-long motto and anyone who has had a chance to carefully read this commentary will testify that Islahi has tried his utmost to live up to this © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote303 views24 pagesTadabbur 001 Surah Al FatihaDescriptionThe Tadabbur-i-Qur’an is a monumental commentary of the Qur’an written by Amin Ahsan Islahi d 1997. Extending over nine volumes of six thousand pages, this masterful work was completed in…Full description
UstadzFiranda Andirja Official Media Channel_____🌏 Web | BekalIslam.com📹 Youtube: https://youtube.com/firandaandirja/📺 Instagram: h
TadabburSurah Al-Fatihah Baca, Faham dan AmalMUHAMMAD HANIS BIN ABDUL MUTALIBPENGENALANSurah Al-Fatihah merupakan surah yang istimewa di dalam Islamsehingga ditempatkan dalam urutan pertama dalam bermaksud pembukaan dan menjadi induk kepada Al-Quran. Walaupun ayat 1 hingga 5 dari Surat Al-Alaq merupakanwahyu pertama diturunkan, Surah Al-Alaq dan Surah Al-Fatihahmempunyai hubungan yang erat khususnya pada ayat pertamaSurah Al-Fatihah dan Surah Al-Alaq. MENGANDUNGI 7 AYAT DITURUNKAN DI MAKKAH SURAH MAKKIYYAH HADIAH DARIPADA ALLAH SWT MENGHUBUNGKAN ANTARA HAMBA DENGAN TUHAN MENJADI RUKUN DALAM SOLAT DITURUNKAN SELEPAS SURAH AL-MUDDASSIRNAMA LAIN SURAH AL-FATIHAH UMMUL KITABFATIHATIL AS-SAB'UL KITAB MATHANI NAMA LAIN UMMUL SURAH QURANAL-AZHIM AL-FATIHAH AL- AR-HAMDU RUQYAHISI KANDUNGAN SURAH AL-FATIHAHSetiap surah yang terkandung di dalam Al-Quran mengandungitema-tema tertentu. Para ulama membahagikan tema padasetiap ayat-ayat sesuai dengan sebab-sebab ayat juga dengan Surah kita membaca Surah Al-Fatihah, kita akan dapati dalamsurah ini boleh dibahagikan kepada 3 tema utama iaitu AYAT 1-4 • PUJIAN KEPADA ALLAH SWT AYAT 5 • PENGABDIAN DAN HAJAT SEORANG HAMBA AYAT 6-7 • DOA MEMOHON JALAN YANG LURUSApabila kita mengetahui tema yang terkandung dalam Surah Al-Fatihah, ia dapat membantu kita untuk memahami dengan baiktujuan Surah Al-Fatihah diturunkan sehinggakan surah inimenjadi induk kepada kepada susunan tema dalam Surah Al-Fatihah,Allah swt juga mengajarkan kita dengan suatu adab atautatacara ketika kita berhubung langsung dengan Allah swt iaituadab ketika berdoa. Bagi seorang mukmin, kita akan mengulangisebanyak 17 kali Surah Al-Fatihah dengan disusuli adab-adabyang agung ini. Dalam Surah Al-Fatihah, adab berdoa dapat kitahayati dengan Dimulakan dengan menyebut nama Allah swt yang mulia. Ayat 1 Dibuka dengan memuji Allah swt. Ayat 2 Menggunakan asmaul husna yang bersesuaian. Ayat 3 dan 4 Merendahkan diri di hadapan Allah swtdengan menyebut kelemahan diri. Ayat 5 Memohon kepada Allah swt setiap hajat. Ayat 6Meminta dijauhkan daripada golongan yang dimurkai dan sesat. Ayat 7AYAT 1Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha ‫ِمْسِب اّ َّل ِلِ ال َّرْم َح ِِن ال َّر ِحي ِِم‬ 6-2ِ‫همس مد‬ ‫همس‬FOKUS KALIMAH‫ ّل َلاه‬AllahAllah swt memperkenalkan nama-Nya yang mulia pada ayatpertama di dalam Al-Quran iaitu ayat 1 Surah Al-Fatihah dengannama Allah. Kemudian diikuti dengan nama-Nya yang muliasekali gus dengan sifat-Nya iaitu Ar-Rahman Yang MahaPemurah dan Ar-Rahim Yang Maha Mengasihani. PerkataanAllah membawa erti Zat yang disembah dengan sebenar-benarnya. Berbeza pula dengan kalimah Al-Ilah yang bererti Zatyang disembah secara benar atau pun batil. ‫ ال َر ْح َمنه‬Ar-RahmanNama ini khusus bagi Allah swt dan ia tidak digunakan padamana-mana sembahan yang lain. Nama Allah swt ini telahdisebut berulang-ulang sebanyak 113 kali di awal surah di dalamAl-Quran kecuali surah At-Taubah dan di dalam Surah An-Namlayat 30. Nama yang mulia ini juga menggambarkan sifat yanghakiki yang ada pada Allah swt. Kemuliaan dan keagungan Allahswt Yang Maha Pemurah ini digandingkan dengan sifatmengasihani iaitu Ar-Rahim. ‫ ال َر ِحيم‬Ar-RahimNama Allah swt – Ar-Rahim yang membawa erti Allah TuhanYang Maha Mengasihani merupakan sambungan kepada sifatAllah Yang Maha Pemurah. Allah swt bersifat pemurah kepadahamba-hamba-Nya sesuai dengan ayat kedua iaitu Dia-lahTuhan yang menguasai, mentadbir, memberikan segalakeperluan dan menetapkan hukum hakam terhadap sekalianalam. Sifat mengasihani Tuhan pula khusus kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Sifat ini dapat difahami menerusihadis Nabi Muhammad Apabila melakukan sesuatu urusan, jangan lupa membacaBasmalah supaya urusan kita diberkati oleh Allah swt. Jikatidak menyebut nama Allah swt, urusan kita terputus darikeberkatan dan tidak memperoleh pahala. Sabda NabiMuhammad saw ‫ال ِِل‬ ِ‫ك ُّلِأم ٍرِذيِبا ٍلِلاِيُب َدأُِفي ِهِببس ِم‬ ‫الرْح ِنِِالرحيمِفهوِأ مق َط ُِع‬Setiap perkara yang tidak dimulai “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah, Lagi Maha Mengasihani”, maka amalan tersebut akan terputus. Ibnu Majah 1894 Dhaif2. Melakukan sesuatu pekerjaan perlu diniatkan di dalam hati ikhlas semata-mata kerana Allah sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. ‫الأ مع َما ُلِبال ِّن َّية‬ Amalan seseorang itu ditentukan oleh niatnya Bukhari 45 dan Muslim 7091 SahihMaka, ucapkanlah di dalam hati “Aku melakukan urusan inikerana Allah swt”.3. Terdapat banyak hadis yang menganjurkan kita supaya melakukan sesuatu pekerjaan dimulakan dengan membaca Basmalah. Perkara ini telah disyariatkan dalam tandas Makan dan minum. Riwayat Bukhari 5376 dan Muslim 2022 Menutup pintu rumah. Riwayat Bukhari 3280 Membuka pakaian. At-Thabrani 7062 Menyembelih haiwan. Surah Al-An'aam 121 Menaiki kenderaan. Surah Hud 41 Menulis surat. Surah An-Naml 30 HURAIAN AYATAllah swt memperkenalkan diri-Nya di dalam Al-Quran dengankalimah Allah. Allah swt juga telah menghebahkan kepada kitadengan pelbagai nama-Nya yang baik, yang dikenali sebagaiAsmaul Husna sebagaimana di sebut dalam Surah Al-Araaf ayat180. Dan Allah mempunyai nama-nama yang baik yang mulia, maka serulah dan berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu, dan pulaukanlah orang-orang yang berpaling dari kebenaran dalam masa menggunakannama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan mengenai apa yang mereka telah kerjakan. Surah Al-Araaf 180Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad sawdirekodkan telah bersabda Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama. Barang siapa yang menghitungnya, pasti akan dimasukkan ke dalam syurga. Bukhari dan Muslim SahihTuntutan kita untuk membaca Basmalah disebut secara jelas didalam banyak hadis. Allah swt juga mengajar kita supayamemulakan sesuatu urusan dengan mengingati Allah swtterlebih swt merakamkan di dalam Surah An-Naml berkenaandengan surat yang dihantar oleh Nabi Sulaiman alaihissalamkepada seorang ratu di negeri Saba’ melalui seekor burung hud-hud. Sesungguhnya surat itu dari Nabi Sulaiman, dankandungannya seperti berikut “Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah, Lagi Maha Mengasihani”. Surah An-Naml 30Nabi Sulaiman alaihissalam telah menulis pada lembaran suratyang dihantarnya dengan ungkapan juga di dalam Surah Hud, ayat 41, Allah swt turutmerakamkan doa Nabi Nuh alaihissalam ketika baginda menaikibahtera takala banjir besar sedang melanda.“Dan ketika itu berkatalah Nabi Nuh kepada pengikut-pengikutnya yang beriman "Naiklah kamu ke bahtera itusambil berkata ' Dengan nama Allah bergerak lajunya dan berhentinya '. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." Surah Hud 41 IBRAHMemulakan Setiap urusan Membaca pekerjaan yang dilakukan Basmalah di dengan dalam solat membaca perluBasmalah. disandarkan adalah kepada niat sebahagian yang ikhlas daripada rukun semata-mata solat. disisi Mazhab kerana Allah Syafie 2 Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam. TAJWID ‫اْ ملَ مم ُِد ِّ َّل ِلِ َر ِّبِ الم َعالَ ِم َِي‬ 6-2ِ‫مد‬ FOKUS KALIMAH ‫ ا ْل َح ْمهد‬Al-HamdPerkataan Al-hamd merupakan suatu pujian yang tinggimelangkaui perkataan ‫ الشکر‬Asy-Syukr. Apabila seorang hambamenyebut ِ‫اْ ملَ مم ُدِ ِّ َّل ِلِ َر ِّبِالم َعالَ ِم َي‬, ianya sebagai rasa kegembiraan dankesenangan yang memenuhi hatinya kepada Allah swt. Pujian inikhusus dan selayaknya kepada Allah swt Asy-Syukr pula terbit setelah seseorang itu menerimasesuatu yang menyenangkan disebabkan adanya sesuatuasbab. Allah swt menyebut di dalam Al-Quran sebanyak 68 kaliberkenaan dengan mukmin tidak hanya mengucapkan Alhamdulillah ketikamana menerima kesenangan sahaja tetapi di waktu musibahjuga mereka tetapi mengucapkan Alhamdulillah kerana merekamengetahui bahawa nikmat yang dikecapi melebihi musibahyang menimpa. Abdullah bin Amru bin Ash menyatakan bahawaAlhamdulillah adalah “Kepala Kesyukuran” dan Allah swt tidakmenerima kesyukuran hamba-Nya kecuali dimulai dengan pujiankepada Allah swt. ‫ َر هب‬RabbPerkataan Rabb yang membawa maksud Tuhan telahmenggantikan perkataan Abba sebagaimana yang diucapkanoleh kaum Yahudi ketika menyeru Tuhan. Peristiwa ini terjadisebelum pengutusan Nabi Muhammad saw. Dalam ayat keduaSurah Al-Fatihah ini, Allah swt telah menyatakan bahawa Dia-lahtuhan kepada ‫الم َعالَ ِم َِي‬. Perkataan َ‫ ا ْلعَالَ ِمي َن‬menurut riwayat yangdibawakan oleh Ibnu Abbas adalah jin dan manusia. Begitu jugariwayat daripada Mujahid. Ulama tidak menolak juga perkataan‫ الم َعالَ ِم َِي‬merangkumi seluruh makhluk yang berada di langit dan dibumi serta yang berada di antara kedua-duanya, baik makhlukyang diciptakan secara zahir mahu pun batin. Juga merangkumimakhluk yang berada di alam roh, alam Rahim, alam dunia danalam 1. Kita dianjurkan memperbanyakkan mengucap ِ‫اْ ملَ مم ُدِ ِّ َّل ِلِ َر ِّب‬ ِ‫ الم َعالَ ِم َي‬apabila menerima kebaikan dan nikmat daripada Allah swt. Setiap perkara yang menggembirakan hendaklah mengembalikan kegembiran dengan pujian dan berterima kasih kepada Allah swt. 2. Setiap perbuatan yang baik hendaklah mengucapkan Alhamdulillah sebagai contoh yang disebutkan oleh Abu Hurairah RA bahawa Nabi saw telah bersabdaِ.‫ِِ َي َو مهْم َلِد ُقي ملِ ََُك ُل ُِمِأَاُّخَّل ُول ُهِِ َوأَيُموِ مص َ ِلصا ُحِِحبَ ُبا ُلَهِيَ مرُكَْ مِمُح َكِاّ َّل ُِل‬.‫لَِ مم َف ُلمدَِي ُِّقَّل مِِلل‬.‫ِإ َذاِ َع َط َفَ ِإس َذِاأَِقََحا َُدلِ ََ ُلُكِيَمم مِرَْفَلُحميَ َُقكِِلاِّاَّلُِْل م‬ Apabila salah seorang daripada kamu bersin, maka hendaklah ia menyebut Alhamdulillah. Dan menjawab bagi saudara atau sahabatnya yarhamkallah. Maka apabila seseorang menyebut kepadanya orang yang bersin Yarhamkallah maka hendaklah menyebut Yahdikumullah wa Yuslih baalakum. Bukhari 6224 Sahih 3. Ucapan Alhamdulillah memberatkan timbangan amal. Daripada Abu Malik al-Asy'ari ra. berkata Rasulullah saw. bersabdaِ‫ِِتَِو َوُسا َبملأ َحمرا ِ َنِِضاّ َّل ِل‬،‫ ِِنَِوأَاْموِلَ َت مم مم ُدلِ ُِأَِّّل َِلمِاَِتبَ مم ملَي ُأِِاالل َِّمس مْ َمَياَوا َن‬،‫ُهو َو ُراِْ َلَش مممط ُدُرِِ ِّا َّلِِ ِللِ ميَت َمممال ِنآ‬.‫ال ُّط‬ Bersuci adalah separuh dari iman, bacaan Alhamdulillah memenuhi timbangan, sedang Subhanallah dan Alhamdulillah memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi. Muslim 328 Sahih 4. Mencapai ganjaran pahala seperti orang saleh sebelum pengutusan Nabi Muhammad saw..ِ‫ِِ ََوتصَنَ مِسع ِبِ ُِقمثمو َ َلنِِبَِم ِاهِِ َمَص منَنِ معَبتُ مع مم َِد؟ ُك مم‬،‫أَ َلاِأُ َعِ ِلَو َُلماِيَ ُك مم ُِك َوشيُمنئِاًأََِتَُح مد ٌد ِرِ ُأَكفمو ََنضِ َبِل ِِهِِم َمنم منِ ُك َس مم َبِإَِقَل َّاِ َُمك مممن‬ ِ،‫ِبَََلِيَاِ َر ُسو َلِاّ َّلل‬ِ‫َقالُوا‬ .ِ‫ِ َخ ِلم َفِ ُك ِّلِ َص ََلةٍِثَ ََلثاًِ َوثَِ ََلثِ م َي‬،‫ِ َو َِتم َم ُد مو َنِ َوتُ َك ِّ ُِ مو َن‬،‫ ت ُ َسبِّ ُحو َن‬ ‫َِقا َِل‬ Mahukah kalian aku ajari sesuatu yang dengannya kalian dapat mencapai pahala orang yang telah mendahuluimu dan dapat mendahului orang yang sesudahmu. Juga tiada seorang pun yang lebih utama pahalanya daripada kalian, selain orang yang mengerjakan yang kalian kerjakan? Mereka menjawab Baiklah, ya Rasulullah. Beliau saw. bersabda Hendaklah kalian membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah selesai solat sebanyak tiga puluh tiga kali. Bukhari 798 dan Muslim 936 SahihHURAIAN AYATAllah swt mengajar kita bagaimana cara memuji-Nya. Melaluiayat yang kedua ini, kalimah Alhamdulillah merupakan kalimahyang terbaik digunakan sebagai menunjukkan rasa kesyukurandan berterima kasih kepada Allah Alhamdulillah ini mempunyai kedudukan dan darjatyang tinggi disisi Allah swt sebagaimana disebut dalam hadisyang sahih. Maka kerana itu, Allah swt sendiri telah mengajarpara nabi supaya mengucapkan Alhamdulillah sebagaimanadinyatakan di dalam Al-Quran. Perintah Allah swt kepada para NabiNabi Nuh Nabi Ibrahim Nabi Daud dan Luqman Nabi Nabi Sulaiman MuhammadSurah Al-Mu'minun Surah Ibrahim Surah Al-Naml Surah Luqman Surah Al-Isra' 28 39 15 210 111Para penghuni syurga juga turut diperintahkan oleh Allah swtuntuk terus memuji dan memuja Allah swt. Pujian kepada Allahswt adalah satu-satunya ibadah yang berlanjutan dari kehidupandunia sehingga kehidupan di hari akhirat. Allah swt berfirmandalam Surah Al-A'raf ayat Kami cabutkan segala dendam dan hasad dengki dari hati mereka, di dalam Syurga yang mengalir beberapasungai di bawah tempat masing-masing, dan mereka pulabersyukur dengan berkata "Segala puji tertentu bagi Allah yang telah memberi hidayah petunjuk untuk mendapat nikmat-nikmat ini, padahal Kami tidak sekali-kali akan memperoleh petunjuk kalau Allah tidak memimpin kami dengan taufiq-Nya; sesungguhnya telah datang Rasul- rasul Tuhan kami dengan membawa kebenaran"…… Surah Al-Araaf 43Apabila kita melazimi lidah kita dengan sebutan Alhamdulillah,zikir ini dapat menjadi penawar kepada hati dan menghindaridaripada sifat mazmumah yang tersembunyi seperti riak, dengki,takabbur dan sombong. Dengan menyebut Alhamdulillah, hatikita akan menjadi lebih tenang dan redha apabila berhadapandengan ujian nikmat yang Allah swt berikan kepada orang tidak akan mudah merasa dengki atau tersinggung dengankesenangan orang lain. Dengan sifat yang baik ini, Allah swtakan meninggikan darjat kita dan menghilangkan rasa kedukaanapabila ditimpa dengan Dr. Ratib An-Nabulsi menafsirkan ayat ini denganberpandukan ayat Al-Quran yang lain. Tafsiran beliau memberimakna yang mendalam pada kalimah Alhamdulillah dan RabbilAalamin iaitu ;‫ا ْل َح ْمدَ ِل ََِِل‬Meletakkan rasa syukur dan berterima kasih kepada Allah swt َ‫ا ْلعَا َل ِمي َن‬Atas nikmat alam semesta Atas nikmat iman danSurah Al-'An'aam 1 Islam Surah Al-Kahfi 1Nikmat alam semesta yang berupa kekayaan, kesenanganhidup, kesihatan, kecerdasan akal, kekuatan tubuh badan dansebagainya merupakan kurniaan Allah swt yang diberikankepada semua makhluk-Nya. Baik beriman mahu pun tidakberiman kepada Allah nikmat Al-Huda hidayah merupakan sebesar-besarnikmat yang tiada tolak bandingnya dengan nikmat yang lainkerana Allah swt mengurniakan nikmat ini hanya kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih di sisi-Nya sahaja. Sebanyak mana punharta kekayaan dunia, sekiranya Allah swt tidak memberikanhidayah kepadanya, tetap sahaja menjadi manusia yang hina didunia dan di akhirat Etika berdoa Sentiasa berzikir Tidak berhenti hendaklah dengan memuji mengucapkan dimulakan dan berterima Alhamdulillahdengan memuji sebagai tanda Allah swt. kasih kepada hamba yang Allah swt dengan bersyukur. mengucapkan Tidak berlama- MengamalkanAlhamdulillah lamaan sikap pemurah dan penyayang apabila mengenangkan sesama manusia memperoleh musibah yang dan alam mahu menimpa keranapun musibah. Allah swt mengurniakan kemudahan dan kesenangan lebih banyak dari 3Yang Maha Pemurah, lagi Maha ‫ال َّرْم َح ِِن ال َّر ِحي ِِم‬ 6-2ِ‫همس مد‬QIRAAT‫ال َّر ِحي َم ِل ِِك‬ Abu Amru membaca dengan Idgham pada mim dan‫ال َّر ِحي َمِالِ ِِك‬ tiada alif. Ya’kub membaca dengan Idgham pada mim dan ada AYATAllah swt mempunyai banyak sifat sesuailah dengan Zat-Nyasebagai Tuhan yang memerintah sekalian alam. Melalui namadan sifat-Nya, kita dapat mengenali Allah swt dengan penuhkeimanan dan keyakinan serta terjalin suatu ikatan dankemesraan antara seorang hamba dan terdapat dua golongan yang menghuni dunia ini, iaitugolongan yang beriman dan golongan yang ingkar, Allah swttidak mengurangkan sedikit pun sifat Ar-Rahman kepada merekasemua. Bahkan, sifat Allah swt Yang Maha Pemurah ini tetapmemberikan kesenangan dan kemewahan kepada hamba-Nyasekali pun mereka ingkar dengan harapan mereka dapatmengenangkan nikmat yang Allah swt berikan dan kembaliberiman swt lebih menyayangi mereka yang beriman dan beramalsoleh sekali pun orang beriman itu dalam keadaan lemah danmiskin jika dibandingkan dengan mereka yang kaya tetapi tidakberiman. Kerana ukuran yang dinilai disisi Allah swt bukanlahkekayaan dunia tetapi keimanan dan amal soleh yangdikerjakan. Maka, di akhirat nanti, Allah swt bersifat MahaMengasihani kepada mereka yang beriman. Kesusahan yangpernah dilalui dan kedaifan yang ditanggung suatu ketika didunia dahulu, akan digantikan dengan keampunan dan diganjaridengan swt Tuhan Yang Maha Pemurah menunjukkan buktikemurahan-Nya menerusi suatu surah yang khusus dinamakandengan nama-Nya, iaitu Surah Ar-Rahman. Surah Ar-Rahmanterdiri daripada XXX ayat, Allah swt memulakan surah ini denganmenyebut nama-Nya, Ar-Rahman, Allah Yang Maha surah tersebut, Allah swt menanyatakan kepada manusiadengan nikmat ciptaan-Nya yang hebat. Maka, amat sesuaikepada kita untuk mentadabbur ayat ketiga surah al-Fatihah inidengan Surah Ar-Rahman. Surah Al-Fatihah 1 dan 3 Surah Ar-Rahman Bukti kemurahan Allah swt kepada hamba-NyaIBRAH Sentiasa Menginsafi diri Mengamalkan berzikir bahawa Allah sikap pemurah mengingati swt Allah swt dan penyayangAllah dengan bersifat Ar- sesama manusiamenyebut Ya Rahman pada dan alam dan zat-Nya dan Ya Rahim. Ar-Rahim pada perbuatan- 4Yang menguasai pemerintahan pada hari pembalasan hari akhirat.TAJWID ‫َمالِ ِكِ يَ مو ِِم ال ِّدي ِِن‬ 6-2‫مده‬QIRAAT‫َمالِ ِِك‬ Asim, Kisa’i dan Ya’kub membaca dengan ِل ِك‬ Imam yang lain membaca tanpa KALIMAH ‫ َما ِل ِكه‬MaalikPerkataan ‫ َمالِ ِِك‬bermaksud Allah Tuhan Yang Ummu Salamah bahawa Nabi Muhammad saw apabilamembaca perkataan ‫ َمالِ ِِك‬di dalam Surah Al-Fatihah, bagindamembacanya tanpa huruf alif. Perkataan ‫ َم ِل ِِك‬tanpa huruf alifmembawa maksud orang yang menghukum tetapi dia para sahabat yang membaca tanpa huruf alif ialah AbuBakar, Umar, Talhah, Zubair, Abdul Rahman bin Auf dan Mu’azbin Jabal. Walaupun begitu terdapat hadis yang lain menyatakanbahawa Nabi Muhammad saw dan para sahabat jugamembacanya dengan huruf ‫ َمالِ ِِك‬pada ayat keempat ini, menurut Ibnu Abbassebagaimana yang direkodkan oleh Abu Hatim dan Ibnu Jarir,Allah swt hanya Dia-lah satu-satunya yang menguasai haripembalasan di akhirat kelak. Tiada lagi raja atau penguasa yangberkuasa seperti di dunia. Hanya Dia-lah yang akan mengadilisetiap perlakuan dan perbuatan manusia. Bagi Allah swt,merangkumi kedua-duanya iaitu ‫ َمالِ ِِك‬dan ‫ َم ِل ِِك‬. ‫ َي ْو ِمهال ِدي ِهن‬YaumiddinPada ayat yang kedua, Allah swt telah memberitahu kepada kitabahawa Dia-lah Tuhan yang menguasai alam semesta atau alamdunia ini. Bahawasanya Allah swt memerintah dan mentadbirnyadengan penuh kemurahan sebagaiamana dinyatakan dalamayat ketiga. Dan pada ayat keempat pula, Allah swt memberitahukepada kita bahawa Dia juga yang menguasai hari ketika manamanusia menerima pembalasan atas perbuatan yang dilakukandi dunia suatu ketika dahulu. Alam pembalasan ini dikenalidengan nama alam ulama di kalangan sahabat seperti Ibnu Mas’ud dan Anasmenyebut bahawa Yaumiddin itu adalah hari ini dipersetujui oleh Ibnu Abbas dengan menyatakanbahawa Yaumiddin itu hari pembalasan sekalian makhluk. Iaituhari akhirat yang menghitung amal setiap makhluk. Setiapperbuatan yang baik mendapat kebaikan dan setiap perbuatanyang buruk menerima kecelakaan kecuali mereka yangdiampunkan kesalahan mereka. HADIS 1. Daripada Saidatina Aisyah RA bahawa Nabi Muhammad saw membacakan doa ،‫ِ َم ِل ِكِيَ مو ِمِال ِّدي ِن‬.ِ‫ِال َّرْمح ِنِال َّر ِحي ِم‬.ِ‫اْ ملَ مم ُدِّ َّل ِلِ َر ِّبِالم َعالَ ِم َي‬ ِ‫ِاللَّه َّمِأن َِت الل َلاِ إ ََ َلِ إ َّلاِ أن َتِالغن ُّيِونح ُن‬، ِ‫َلِا إ ََ َِل إ َّلِا ال ُلِ يفع ُلِ ما يُري ُد‬ ِ‫ِواجع ملِ ما أنزلم َتِلناِقو ًةِوبَلً ًغِإلىِح ٍي‬،ِ‫ِأن ِز ملِعليناِالغي َث‬،ِ‫الفقرا ُء‬ Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Yang menguasai pemerintahan pada hari pembalasan. Tiada Tuhan kecuali Allah, Dia-lah yang telah melakukan sesuatu dengan apa yang dikehendaki- Nya. Ya Allah, Engkaulah tiada Tuhan kecuali Mu yang Maha Kaya sedangkan kami ini fakir. Dia-lah yang menurunkan hujan keatas kami dan jadikanlah apa yang diturunkan dengan kekuatan dan kepetahan setiap masa. Al-Albani, Sahih Al-Jami’ 2310 Hadis hasan“Dan selepas berlaku yang demikian, berkatalah mereka kepada kulit badan mereka Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami? Kulit badan mereka menjawab Allah yang berkuasa menjadikan tiap sesuatu pandai berkata-kata, menjadikan kami dapat berkata-kata; dan Dialah yangmenciptakan kamu pada mulanya dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan untuk menerima balasan." Surah al-Fussilat 21Ketika manusia dalam keadaan berduka disebabkan dosa-dosayang dilakukannya, Allah swt tetap memberikan harapan dengansifat-Nya َِِيالفَِممعمأَُملََممنمؤُمِ ِِاَمسال ُلمَّنن َاََِكبكِِِرِفِ ِعُرنُمِكبَِِّدلُهِِاتَُِكَّّ ِِّملسلًِعاياََِِّّ ِل َوِعتِنمي مَِسدِِِععانمّ ََّلَيدِلِِِا َرِمّّْمَلَ َِحنلًِِة‬،ِ‫ِ ََِيريََْفمأممعلََحَلَم ٍموةُمم‬،ِ‫ ِِِم ِاحبَوِئَلََلدََةموًةمِم‬،‫إِ َّنِ َِِومأَا َّمنر َّلِ ََاسللَِ َّلر َِْخمِِلََحف َِةِقِِلََاخلمملمَِّر َِقيْميِمهَحأَِ َةُُمِكِّيَسِهمِو مِمَممِِ َ َرن َِخْامالَلمَحْ ََقًمعةلََِهَّنَذاَوِاةِا‬ Sesungguhnya Allah telah menciptakan rahmat. Pada hari Dia menciptakannya, Dia menjadikannya sebanyak 100 rahmat. Dia menyimpan di sisiNya 99 rahmat. Dia hantar kepada semua makhluknya 1 rahmat. Seandainya orang kafir tahu tentang semua rahmat yang ada di sisi Allah, mereka tidak akan berputus asa daripada memasuki syurga. Seandainya orang beriman tahu semua azab yang ada di sisi Allah, dia tidak akan berasa selamat daripada neraka. Sahih al-Bukhari 6469 SahihManusia yang beriman dengan sifat Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim akan sentiasa berusaha untuk bertaubat kepada Allahdan tidak berputus asa walau sebelumnya dia sudah banyakmelakukan Setiap Menginsafi Tidakperkara yang diri bahawa melakukandilakukan di kezaliman dan dunia pasti Allah swt penganiayaanakan diadili Maha terhadap diri sendiri dan dengan Menghukum orang lain. sempurna. akan hamba- hamba 5 Engkaulah sahaja Ya Allah yang kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan. TAJWID ِ‫إِيَّا َِك َن معبُ ُِد َو ِإيَّا َكِ ن َ مس َت ِع ُي‬ ِ6-2ِ‫همسِمد‬ FOKUS KALIMAH ‫ َن ْعب هد‬Na’buduPerkataan Na’budu di dalam ayat ke-5 ini membawa maksudkami beribadah kepada Allah swt dengan penuh kekhusyukan,ketaatan dan ketakutan dalam mengesakan-Nya dan tidakmenyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Menyedari diri sebagai
Diriwayatkanoleh Bukhari, 756 dan Muslim, 394 dari Ubadah bin Somit radhiallahu anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tidak (sah) shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).”. An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Hadits ini (menunjukkan) kewajiban membaca Al-Fatihah dan itu merupakan
Tadabur Surat Al Fatihah ayat ke-6 ‫ق‬ ‫ال‬ ‫تعاىل‬ { ‫ﱗ‬ ‫ﱘ‬ ‫ﱙ‬ ‫ﱚ‬ } ‫الفاحتة‬ ‫[سورة‬ 6 ]. Artinya "Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus" Surat Al Fatihah 6 Surat Al Fatihah adalah surat yang agung, surat yang membuat sholat seseorang tidak sah kecuali dengan membacanya, surat yang selalu kita ulang minimal 17 kali didalam sholat-sholat kita dalam sehari semalam… Surat yang didalamnya terkandung doa yang sangat agung, doa kepada pencipta langit dan bumi, doa kepada penguasa dan pembolak balik hati, doa kepada Dzat yang memberi hidayah untuk kebahagian yang hakiki, doa itu terdapat di ayat ke-6 dari surat ini … { ‫ﱗ‬ ‫ﱘ‬ ‫ﱙ‬ ‫ﱚ‬ } Yang Artinya "Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus" Surat Al Fatihah 6 Inilah doa pengakuan dari seorang hamba akan keMahakuasaan Tuhannya dalam memberi hidayah, sebuah doa yang menunjukkan lemah dan tidak berdayanya manusia dihadapan penciptanya, sebuah doa yang bisa mengantarkan hamba kepada pintu rahmat dan ampunanNya. { ‫ﱗ‬ ‫ﱘ‬ ‫ﱙ‬ ‫ﱚ‬ } Dengan doa ini seorang hamba menjadi tahu bahwa hanya Allah-lah tempat memohon, karena Dia-lah satu-satunya pemberi hidayah kepada jalan yang lurus, pemberi petunjuk kepada keselamatan di dunia dan akherat, yang dapat membebaskan hamba dari segala kesedihan dan kesempitan dunia yang fana ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 Tadabbur Ayat Tadabur Surat Al Fatihah ayat ke-6 قلا اعت ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ6Artinya “Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus” Surat Al Fatihah 6 Surat Al Fatihah adalah surat yang agung, surat yang membuat sholat seseorang tidak sah kecuali dengan membacanya, surat yang selalu kita ulang minimal 17 kali didalam sholat-sholat kita dalam sehari semalam… Surat yang didalamnya terkandung doa yang sangat agung, doa kepada pencipta langit dan bumi, doa kepada penguasa dan pembolak balik hati, doa kepada Dzat yang memberi hidayah untuk kebahagian yang hakiki, doa itu terdapat di ayat ke-6 dari surat ini … ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ Yang Artinya “Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus” Surat Al Fatihah 6 Inilah doa pengakuan dari seorang hamba akan keMahakuasaan Tuhannya dalam memberi hidayah, sebuah doa yang menunjukkan lemah dan tidak berdayanya manusia dihadapan penciptanya, sebuah doa yang bisa mengantarkan hamba kepada pintu rahmat dan ampunanNya. ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ Dengan doa ini seorang hamba menjadi tahu bahwa hanya Allah-lah tempat memohon, karena Dia-lah satu-satunya pemberi hidayah kepada jalan yang lurus, pemberi petunjuk kepada keselamatan di dunia dan akherat, yang dapat membebaskan hamba dari segala kesedihan dan kesempitan dunia yang fana ini.  ﱘ ﱙ Adalah jalan yang lurus, jalan yang terang dan jelas, jalan yang mengantarkan kepada kepada Allah subhanahu wa ta’ala, jalan yang menuntun kepada surgaNya yang penuh dengan kenikmatan abadi. Yaitu jalannya para Nabi, para shiddiqin, para syuhada, dan para Sholihin. ﱛ ﱜ ﱝ ﱞ 7Jalannya orang-orang yang telah engkau beri mereka kenikmatan. Dan bukan jalannya  ﱟ ﱠ ﱡ Bukan jalan orang yang engkau murkai, bukan jalannya orang yang mengetahui kebenaran lalu meninggalkannya, seperti layaknya yahudi dan semisalnya. Dan bukan pula jalannya  ﱢ ﱣ ﱤ 2 Tadabbur Ayat Orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang beramal dalam kebodohan, beramal tanpa ilmu dan petunjuk, seperti layaknya kaum Nasrani dan yang semisal mereka. ﱗ ﱘ ﱙ ﱚAdalah sebuah doa yang menjadikan kita sebagaiumat yang disebutkan dalam sebuah ayat ﱚ ﱛ ﱜ ﱝ 143Umat yang pertengahan dalam segala hal. Doa yang menjadikan kita berhak mendapat predikat ﱎ ﱏ ﱐ ﱑ ﱒ ... ﱧ110Sebaik-baik umat yang dikeluarkan Di muka bumi ini. Umat yang mau mengakui akan kebodohan dirinya, lalu mendorongnya untuk selalu belajar dan memperbaiki diri untuk dapat menjadi lebih baik. Sehingga dengannya ia bisa beramal dengan ilmu dan bashirah yang diambil dari Al Qur’an al Karim dan petunjuk Nabi Al amin sholallahu alaihi wasallam. ﱗ ﱘ ﱙ ﱚ Itulah doa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala  ﱈ ﱉ ﱊTuhan semesta alam. Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita dan menuntun kita kepada jalan yang lurus ﱘ ﱙ   Buraidah-Qassim-KSA 16 Rabiul Awwal 1442H/2 November 2020M Agus Rinaldi Afrizal, Lc ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. TadabburCoaching for Kids - Surah al-Fatihah & an-Nas. Enroll in Course. Course Summary . Course Curriculum. Bahan pembelajaran 4 Lessons Nota hari pertama, 27 Mac. Start; Nota hari kedua, 28 Mac. Start; Nota hari ketiga, 29 Mac. Start; Nota hari keempat, 30 Mac. Start; Rakaman Kelas Hari 1, 27 Mac 2021 5 Lessons AlBaqarah:213 - Pada mulanya manusia itu ialah umat yang satu (menurut ugama Allah yang satu, tetapi setelah mereka berselisihan), maka Allah mengutuskan Nabi-nabi sebagai pemberi khabar gembira (kepada orang-orang yang beriman dengan balasan Syurga, dan pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar dengan balasan azab neraka); dan Allah menurunkan
TadabburAl Fatihah adalah suatu usaha untuk menghayati surat al Fatihah secara mendalam , sehingga dicapai kontak batin yang dalam dengan Allah sang penguasa alam semesta. Bacaan Tadabburr apa baik untk kondisi saya di atas. Tadabbur surat Al Fatihah atau ada penembahan surat lainnya .Mohon Bantuannya. Reply. Fadhil ZA says: April 14, 2015

1Tadabbur ayat 5 surat Al Fatihah Lanjutan IBADAH DAN CINTA Dari makna ibadah ini terkandung suatu ungkapan dari amal yang diberikan kepada orang lai Author: Ida Gunawan. 43 downloads 424 Views 640KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. SURAT AL-FATIHAH [Pembuka] Surat ke-1 : 7 ayat (Makkiyyah)

Bagisetiap pembelian borong, anda berpeluang menerima buku Membumikan Tadabbur 2: Untuk Pendosa atau Cerita Untuk Jiwa Daripada Al-Quran. 10 pembelian e-book pula bakal menerima My Tadabbur Diary. 20 pembelian, akan menerima salah satu buku yang di sebutkan tadi & juga My Tadabbur Diary. E-BOOK BOLEH DIMUAT TURUN SEBAIK SAHAJA PEMBAYARAN DIBUAT.
Surahini termasuk ke dalam golongan surah Makiyyah, yang artinya diturunkan di kota Mekkah. Surah Al-Fatihah merupakan surah pembuka dalam Al-Qur'an. Surah Al-Fatihah sendiri berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti "pembukaan." Surah ini memiliki banyak nama lain, di antaranya Ummul-Kitab, Ummul-Quran, as-Sab'ul Matsani, Asy-Syifa, atau Ar Artinya "Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus" (Surat Al Fatihah: 6) Surat Al Fatihah adalah surat yang agung, surat yang membuat sholat seseorang tidak sah kecuali dengan membacanya, surat

Keutamaansurat Surat ini memiliki beberapa keutamaan, diantaranya sebagai berikut. Keutamaan pertama, kedudukannya menyamai sepertiga Al-Qur'an. Ibnu Katsir menyebutkan dalam tafsirnya sembilan hadits yang menyatakan bahwa kedudukan surat ini sama dengan sepertiga Al-Qur'an. Al-Nasafi menjelaskan alasannya: "karena Al-Qur'an mencakup: 1)

8Chapter 4 Juz 2 Part Soorah Al Baqarah (Ayah 142-202) Al Quran - Juz 1 - Halaman 11/Al-Fatihah-1, 1/Al-Fatihah-2, 1/Al-Fatihah-3, 1/Al-Fatihah-4, 1/Al-Fatihah-5, 1/Al-Fatihah-6, 1/Al-Fatihah-7 Al Quran - Juz 1 - Halaman surah al-infitar 7 memorizing juz 5 and have memorized half of the juz, so we would recite from the beginging of juz 5 until

Pdgq.