KH. Zainal Mustafa adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tasikmalaya.Lahir di Desa Cimerah, Kec. Singaparna, Tasikmalaya pada tahun 1809 dari pasangan Nawapi dan NY. Ratmah. Sewaktu masih kecil bernama Umri dan sepulang dari pesantren berganti nama menjadi Hudaemi.
- Perlawanan Ajengan Sukamanah, KH Zainal Musthafa, di Tasikmalaya pada tahun 1944, disebut sebagai pemberontakan sipil terbesar dalam sejarah militer Jepang di Jawa. Hal itu memang diakui sendiri oleh Kenpeitai, polisi militer Jepang, yang berhadapan dengan KH Zainal Musthafa beserta ribuan pengikutnya yang terjadi pada Jumat, 18 Feburari 1944. Pengakuan itu disampaikan Keinpetai melalu sebuah dokumen yang diterbitkan dalam buku The Keinpeitai in Java and Sumatra 2010, karya S Barbara Gifford Shimer dan Guy tersebut kemudian dikutip Iip D Yahya dalam buku biografi KH Zainal Musthafa berjudul Ajengan Sukamanah 2021. Buku tersebut dibedah oleh KNPI Kabupaten Tasikmalaya secara online dan offline pada Sabtu 21/8/2021. Perlawanan Ajengan Sukamanah Pertempuran di Pesantren Sukamanah antara KH Zainal Musthafa atau KH Zainal Mustafa bersama ribuan pengikutnya melawan militer Jepang terjadi pada Jumat, 18 Februari 1944. Baca juga Meluruskan Sejarah, Ini Foto Asli KH Zainal Musthafa, Pahlawan Asal Tasikmalaya Awalnya, Ajengan Sukamanah ini menentang sejumlah kebijakan kolonal Jepang yang merugikan dan menindas rakyat Indonesia. Kebijakan pertama adalah soal upeti padi yang membebani rakyat. Apalagi saat itu kondisi sedang paceklik hingga membuat rakyat kesulitan. Kebijakan kedua yang ditentang KH Zainal Musthafa adalah kerja paksa romusha. Jepang sudah mengirimkan tenaga kerja paksa ke seluruh wilayah di Indonesia dan Asia sejak Oktober 1943. Selanjutnya kebijakan ketiga yang dinilai melukai umat Islam dan sangat ditentang Ajengan Sukamanah adalah kewajiban kyujo yohai, yakni menghormati istana Kaisar Jepang di Tokyo dengan cara membungkukkan badan arah timur mirip ruku dalam shalat. Kebijakan ini dikenal pula sebagai saikeirei. Pada tahun 1944, kebijakan upeti beras semakin keras. Bahkan banyak santri yang hendak mondok di Pesantren KH Zainal Musthafa dirampas bekalnya oleh tentara Jepang dan antek-anteknya. Kondisi itu tentu saja meresahkan masyarakat dan membuat Ajengan Sukamanah kian dan sikap perlawanan Ajengan Sukamanah terhadap kolonial ditunjukkan dengan ceramahnya yang keras terhadap Jepang. Selain itu, Ajengan Sukamanah juga menolak melakukan saikeirei setiap menghadiri pertemuan dengan pemerintah atau juga perkumpulan ulama. Sikap Ajengan Sukamanah seperti itu mulai terendus militer Jepang. Pihak Jepang menganggap bahwa KH Zainal Musthafa hendak melawan kolonial. Apalagi, pihak militer Jepang juga mendengar informasi dai mata-matanya bahwa Ajengan Sukamanah sedang melatih santri dan masyarakat ilmu bela diri pencak silat. Pihak Jepang mengira bahwa KH Zainal Musthafa akan memberontak, padahal pelatihan itu sesungguhnya untuk penjagaan karena kala itu situasi keamanan di sekitar pesantren sedang genting. Banyak perampokan dan pencurian akibat kemiskinan pasca-kebijakan upeti paksa padi oleh Jepang. Selain itu, ada miskomunikasi antara mata-mata Jepang dan Kenpeitai. Mata-mata yang kemungkinan dari pribumi yang berbahasa Sunda ini mengolah informasi ke dalam bahasa Melayu. Lalu dari bahasa Melayu ditafsir ulang ke dalam bahasa Jepang oleh pihak Jepang yang baru bisa berbahasa Melayu. “Kesalahpahaman sangat mungkin terjadi dalam proses ini,” kata Iip D Yahya, penulis Ajengan Sukamanah saat bedah buku, pekan lalu. Setelah mendapat banyak informasi mengenai gerak-gerik Ajengan Sukamanah itu, Kenpeitai yang merupakan militer Jepang paling galak dan kejam itu kemudian meminta KH Zainal Musthafa untuk datang ke markas Kenpeitai di Tasikmalaya. Mereka mengutus mulai kiai hingga aparat pemerintah seperti camat untuk membujuk Ajengan Sukamanah agar mendatangi markas Kenpeitai di Tasikmalaya. Namun Ajengan Sukamanah menolak tegas ajakan itu. Selanjutnya, militer Jepang mengutus polisi setempat yang sudah tunduk pada kolonial untuk membujuk KH Zainal Musthafa. Para polisi itu kemudian mendatangi pesantren Ajengan Sukamanah pada Kamis, 17 Februari 1944. Namun bukannya berhasil membujuk Ajengan Sukamanah, para polisi itu malah mendukung Sang Kiai. Hal itu dibuktikan dengan tidak melakukan perlawanan ketika santri KH Zainal Musthafa melucuti senjata para polisi itu. Bahkan mereka ikut shalat berjamaah dan mengikuti ceramah KH Zainal Musthafa. Karena para polisi dari pribumi itu gagal, lalu Kenpeitai kembali mengutus 4 tentara Jepang dan satu penerjemah pada Jumat, 18 Februari 1944. Keempat tentara Jepang itu adalah Sersan Kobayashi, Sersan Nakamikawa, Kopral Okuni dan Kopral Kuwada.KHZainal Mustafa, Berdakwah Melawan Penjajah (3) Dialnsir NUOnline, pada 1943 Kiai Zainal mulai melakukan kontak dengan beberapa pesantren di Jawa Barat untuk mengimbangi pergerakan tentara ke-16 Jepang yang bengis dan kejam. Selain menggerakkan para pejuang dari pesantren, Kiai Zainal juga memperkuat pasukan dengan mengajak laskar tentara.Sinopse Trailer e vídeos Créditos Fotos Notícias Curiosidades Koyaanisqatsi Data de Estreia 24/08/1983 Gênero Documentário Duração 86 min. Origem Estados Unidos Direção Godfrey Reggio Roteiro Michael Hoenig , Ron Fricke Distribuidor - Classificação - Ano 1982 Favorito Gostei Não Gostei Quero Ver Não Quero Ver Envie também um comentário * Comentários contendo qualquer tipo de palavrão, ofensa ou discriminação serão deletados e seu perfil bloqueado. Sinopse As relações entre os seres humanos, a natureza, o tempo e a tecnologia. Cidade, campo, paisagem, rotina, pessoas, construções, destruição. Um documentário sem atores e sem diálogos, composto por uma impressionante coleção de imagens e uma marcante trilha sonora. Assistir Trailers e Comerciais Imagens e Fotos Veja também, no mesmo Gênero Comentários 0 Nenhum comentário, ainda. Seja o primeiro a comentar! KiaiZainal juga merupakan seorang pahlawan nasional sejak ditetapkan Pemerintah RI pada 6 November 1972. KH Zainal Mustafa lahir di kampung Bageur, Desa Cimerah, Singaparna, Tasikmalaya pada 1899. Zainal terlahir dari keluarga yang hidup berkecukupan. Ayahnya bernama Nawapi, sedangkan ibunya bernama Ratmah. Trailer& Sinopsis. Bahasa Indonesia - Karena dianggap membangkang kepada pemerintah Jepang, KH. Zainal Musthafa dipaksa untuk dibawa ke Tasikmalaya. Film Asy Syahiid Kh. Zainal Musthofa sudah tayang di bioskop sejak tanggal 01 Maret 2018 - 23 Maret 2018. Tulis komentar, berikan review (rating) atau tambahkan foto nonton kamu
SinopsisFilm ASY SYAHIID KH. ZAINAL MUSTHOFA. Karena dianggap membangkang kepada Pemerintah Jepang, 4 Perwira Jepang mendatangi Pesantren Sukamanah untuk memaksa KH. Zainal Musthafa agar mau dibawa ke Tasikmalaya. Ternyata ratusan santri sudah menghadang di depan Pesantren Sukamanah dilengkapi senjata pedang bambunya. Keempat perwira Jepang
ZainalMustafa dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dengan SK Presiden Nomor: 064/TK Tahun 1972 Tanggal 20 November 1972. Sebagai upaya untuk melanjutkan dan mempertahankan perjuangan KH. Zainal Mustafa, kita bisa lakukan dengan cara berjuang menjadi manusia terbaik, serta memberikan manfaat banyak untuk masyarakat. MariNonton Film Perjuangan KH Zainal Mustofa. Film yang mengangkat perjuangan pahlawan nasional dari kalangan pesantren NU, KH Zainal Mustofa, diluncurkan di Ball Room Santika Hotel, Jalan Yudanegara Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu malam (11/3). Film yang diproduksi Sultan 21 Picture dan Yayasan Sukamanah ini segera diputar di bioskop awalAthira Mohamed Firdaus, Nur Athisha, three Established by Kh Gh Mohd Bhat , Resident of Pandhaan ( Nowhatta Srinagar city ) sometime at the fag end of 19th century ( 1890) ,It was his son late Noor Mohd ( 1905-1965 ) who turned this small shop into an enterprise of excellence with his diverse interests and initiatives Neelofa parents are Mohd
u3rq.